Rabu, 09 Mei 2012

Manfaat Menggunakan Body Protector Saat Berkendaraan


        Salah satu faktor penting yang ikut menentukan kebugaran pengendara adalah kesehatan pada tulang. Yang perlu disadari juga adalah faktor usia. Jika sudah berusia di atas 40 tahun, sangat dianjurkan untuk mulai merawat tulang karena sudah mulai memasuki masa degeneratif. Namun kondisi tulang sejak lahir hingga usia 40 tahun, masih merupakan masa yang baik bagi tulang tanpa perlu harus didukung dengan vitamin atau berlatih dengan gerakan-gerakan tertentu, termasuk dengan berolahraga.
    Degeneratif sebenarnya bermakna sebagai penurunan berbagai fungsi tubuh manusia. Tulang sendiri berfungsi sebagai rangka yang menopang tubuh manusia yang didukung oleh sendi dan otot. Menurut Dr. Hanrizal Satria, HOGers di komunitas Med Docs yang juga spesialis orthopedi dan traumatologi di RS Puri Indah ini, untuk merawat tulang, khususnya bagi yang berusia di atas 40 tahun, perlu dijaga dengan menghindari gerakan-gerakan impact seperti dalam olahraga bulutangkis, tenis, dan sepak bola yang bisa merusak sendi. Jadi mulailah dengan gerakan terbaik lewat olahraga ringan seperti joging, bersepeda statis, atau renang. Proses degeneratif bisa dialami lebih cepat oleh kaum wanita yang disebabkan proses alami seperti melahirkan dan menopause, yang membuat tulangnya lebih cepat ‘rusak’ dibandingkan pria. Suplemen yang mengandung kalsium bisa dijadikan penunjang untuk memperlambat degeneratif pada tulang.
      Berkaitan dengan pengendara sepeda motor dan berlaku secara umum, termasuk Harley Davidson, harus lebih berhati-hati dalam beraktivitas dengan sepeda motor. Misalnya saja mulai dari mendirikan sepeda motor dan cara menaikinya, ada baiknya memperhatikan trik khusus yang berbeda dengan pengendara muda di bawah usia 40 tahun. “Khusus bagi pengendara Harley, dengan bobot sepeda motor sekitar 400 kilogram yang jauh lebih berat dibanding pemgendaranya, jika tak menerapkan trik khusus, kemungkinan bisa menyebabkan pergeseran pada tulang dan sendi,” kata Dr Satria mengingatkan.
         Bagi pengendara Harley yang kerap melakukan perjalanan jauh, sebaiknya melakukan persiapan sebelumnya seperti stretching (peregangan) yang sangat bermanfaat untuk merelaksasi otot. Dengan merelaksasi otot, maka tulang-tulang pun akan ditopang dengan baik karena otot-otot tidak secara mendadak dipaksa menopang berbagai gerakan tubuh. Selain stretching, setidaknya tiga hari sebelum touring sebaiknya berolahraga yang menunjang kebugaran, termasuk menjaga kondisi tulang, otot, dan persendian. Renang dan fitnessbisa membantu otot bekerja lebih optimal.
     Pada saat riding, menurutnya pengendara harus bisa membuat sepeda motornya senyaman mungkin. Jangan mengendarai sepeda motor yang tidak layak. Misalnya saja kopling yang harus dibuat seringan mungkin. Kopling yang agak keras dan berat jangan dipaksa untuk tetap dikendarai karena bisa menimbulkan cedera. Lebih baik sepeda motor diperiksa secara menyeluruh sebelum melakukan perjalanan. Selain kopling, periksa pula handling sepeda motor, serta aspek lain yang bisa mempengaruhi gerakan pada tulang. Dengan kondisi sepeda motor yang ideal, maka beban kerja pada tulang, otot, dan persendian tidak menjadi berlebihan. Dampaknya akan terasa setelah ridingdengan kondisi tubuh yang tidak kaku dan sakit. ”Jangan lupa pula, maksimal setiap dua jam perjalanan harus beristirahat setidaknya selama 15-30 menit, barulah perjalanan dilanjutkan kembali,” ujarnya.
       Setelah berkendara jarak jauh, pada umumnya tulang, otot, dan persendian akan mengalami fatigue (kelelahan). Segera lakukan relaksasi kembali yang disertai istirahat yang cukup sekaligus memberi waktu istirahat yang cukup pula bagi otot-otot usai bekerja keras. Istirahat yang cukup akan membuat tulang, otot, dan persendian akan kembali fresh.
Yang juga harus diperhatikan adalah soal makanan dan minuman. Dan mau tak mau setiap pengendara harus menyadari risiko penyakit yang kerap dialami seperti kolesterol, asam urat, atau radang sendi. Jangan memaksakan diri jika kondisi tubuh tidak benar-benar fit karena bisa menyebabkan sakit yang luar biasa dan fatal sekali. Jadi sebaiknya periksa (check-up) dulu sebelum touring, sehingga ada kesempatan untuk memperbaiki dan merawat kondisi menjadi normal. Untuk check-up, dianjurkan setidaknya dilakukan setiap enam bulan.
     Bagi biker sendiri, masih kerap menganggap sepele penggunaan body protectorsaat riding. Alasannya pun klise, yaitu merepotkan dan tidak nyaman. Sesungguhnya body protector dirancang untuk melindungi tulang kering, tulang paha, hingga tulang belakang dan cervical (leher). Jadi mulailah menghargai tulang dengan merawatnya lebih dini untuk menghindari dari patah, degeneratif, osteoporosis, atau penyakit lainnya. Olahraga teratur bisa jadi pilihan gaya hidup sehat. “Manfaat body protector sudah dialami sendiri oleh Dr. Errawan (HOGers, Director Med Docs) saat terjadi kecelakaan dengan tubuh terlempar membentur pohon kelapa. Dr. Errawan pun bisa kembali berdiri berkat penggunaan full body protector,” ujar Dr Satria.
         Berkaitan dengan uraian di atas, Medd Docs telah mencanangkan akan memberikan pelatihan Basic Life Support tentang keselamatan, P3K, hingga kemampuan dasar yang benar saat menyelamatkan orang pada peristiwa kecelakaan. Tindakan penyelamatan itu tak bisa dilakukan dengan cara sembarang. Jadi tidak bisa langsung menolong begitu saja tanpa memperhatikan cara yang benar agar tidak menambah penderitaan korban kecelakaan, bahkan bisa mempercepat kematiannya. Dengan pelatihan tersebut, diharapkan setiap biker bisa memahami dan mampu memberikan pertolongan tanpa menimbulkan trauma lain atau kematian (do no harm).
 "safe ride and remember your heart!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar