Rabu, 14 Desember 2011

Bersepeda Aman..... Kenapa Tidak ?

Bersepeda.... kegiatan yang satu ini selain menyehatkan, sangat menyenangkan dan juga menjadi transportasi rutin sehari-hari yang ramah lingkungan. Tetapi sebelum memulai melakukan kegiatan ini Anda harus tahu bagaimana bersepeda yang aman dan nyaman.

Apasih pentingnya bersepeda dengan aman dan nyaman?

Tentu saja sangat penting.... bersepeda, metode transportasi yang kembali populer akhir- akhir ini, selai memiliki banyak hal-hal positif, ternyata bersepeda tidak luput dari namanya kecelakaan, cedera yang timbul bermacam-macam mulai dari luka lecet, sobek, patah tulang bahkan yang lebih fatal dan mengerikan lagi yaitu cedera kepala. Hal tersebut dapat dihindari bila kita bersepeda dengan mengikuti cara yang aman.
Bagaimana bersepeda dengan aman ?

  1. Anda dan sepeda Anda
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat Anda akan melakukan bersepeda rutin Anda
  • periksalah ban sepeda Anda, usahakan tekanan ban sepeda Anda seimbang ( tidak kempis ataupun tidak terlalu keras) sesuaikan dengan velg sepeda Anda
  • periksa roda sepeda Anda, apakah roda sepeda Anda berputar dengan normal
  • periksalah lampu signal bagian depan dan belakang pada sepeda Anda
  • cek rem pada sepeda Anda, jangan terlalu kuat ataupun lemah
  • periksa sadle dan stang Anda
  • kondisi tubuh Anda, nilailah kesiapan Anda untuk bersepeda karena akan mempengaruhi konsentrasi Anda dan kekuatan Anda dalam melakukan kegiatan Bersepeda
     2.  Perlengkapan keamanan saat bersepeda 

 Setelah melewati pengecekan kesiapan sepeda Anda dan diri Anda, selanjurnya siapkan perlengkapan keamanan bersepeda Anda.
  • Helm yang cocok dan sesuai, penggunaan helm yang baik dan benar dapat mengurangi 85% trauma pada kepala Anda, pakailah  helm yang berkualitas baik dan nyaman dipakai, tepat termasuk pengikat tali didagu
  • Pakailah rompi / jersey yang berwarna terang yang dapat memantulkan cahaya, karena pakaian ini berfungsi memberitahukan posisi Anda bagi pengendara lainnya
  • Tas P3K dan Toolkit, selepas dari kemukinan yang tidak diiinginkan maka dari itu dua peralatan ini amat dibutuhkan untuk kesiapan Anda bila tejadi hal-hal yang mungkin tidak diinginkan
  • Air minum
  • Jas hujan
  • Telepon Selular, bermanfaat untuk menghubungi bila terjadi hal atau masalah dijalan


Setelah semua persiapan sudah rampung dipersiapkan, tinggal kita turun kejalan....
Nah, bukan hal yang diatas saja yang harus Anda persiapkan, Anda perlu memperhatikan hal-hal dijalan raya agar Anda selamat dalam bersepeda :
  • Patuhilah lalu lintas dijalan raya, hal ini termasuk berjalan dijalur yang searah, jangan melawan arus lalu lintas dan patuhilah rambu- rambu yang ada
  • Berbagi jalan dan toleransi terhadap pengendara lain
  • see and be seen yaitu berwaspada selama bersepeda dan berusaha tetap terlihat oleh pengendara lain
  • Gunakan tanda bila ingin berbelok misalnya dengan hand signal atau lambayain tangan
  • Beristirahatlah jika Anda tidak sanggup unutk melakukan perjalanan
 

Setelah kita membahas hal - hal pentingnya bersepeda dengan aman, mulai sekarang mari kita terapkan demi keamanan diri kita dan kelancaran dalam mengendarai sepeda Anda.
Selamat mencoba!!!!! Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

Kamis, 08 Desember 2011

Pannier Bag

Barang satu ini mungkin tidak popular disebut disini.
Tapi jika dikatakan: kantong besar untuk sepeda pak pos, barulah ngeh.
Pannier bag, adalah semacam tas atau kantong yang dipakai disepeda atau sepeda motor. Gunanya tentu saja untuk menyimpan barang.


Pannier bag atau tas sepeda ada beberapa jenis.
Paling umum dijumpai adalah kantong kecil yang disangkutkan tepat dibelakang tempat duduk (sadel) sepeda, lazim disebut tail bag, saddle bag, atau caradice bag.
Bentuknya kecil dan tersedia dalam berbagai size.  Nyaris semua pemain sepeda memakai ini. Karena kecil, maka isinya paling banter hanya  dompet, HP, utility tools, dan kunci pengaman atau lampu sepeda.  
Tas kecil ini perlu ada disangkutkan disana, karena biasanya celana sepeda (cyclist pants) tidak mempunyai kantong ekstra buat menyimpan barang.


Jenis pannier yg lain adalah diletakan dibelakang sepeda, bentuknya besar. Inilah yang dikenal sebagai “kantong pak pos”. Sejarahnya memang berasal dari sana. Dan jauh sebelum era “bike for fun and sport”, kantong besar ini juga disangkutkan didekat pelana kuda.
Belakangan ketika muncul sepeda genjot dan sepeda motor, kantong ini juga dipakai dengan modifikasi tertentu seperti dimensi volume serta bahan materialnya yang makin bagus.  Ringan, kuat, muat banyak barang, dilengkapi dengan scotlite untuk keamanan dijalan, dan kedap air.
Tas semacam ini jarang dipakai oleh pesepeda disini.  Untuk meletakan disana dibutuhkan penyangga besi atau alumunium, mirip tempat duduk boncengan.  Bagi bikers yang hanya menggenjot sepedanya diakhir pekan, pemakaian kantong ini tidak dirasa  perlu. Biasanya, jika ingin melakukan touring jarak jauh barulah mereka memasang tas ini dibelakang sepeda. Dari sini, lantas pannier ini juga disebut: touring bag.
Selain diletakan dibelakang, pannier bag juga diletakan distang dan diatas roda depan.  Jenis kantong ini adalah pengembangan untuk akses memuat barang lebih banyak bagi pesepeda touring. 


Di Jakarta agak sulit mencari pannier bag. Mereka biasanya hanya menjual tail bag untuk disadel tempat duduk. Untuk tas pannier size besar dibelakang, roda depan, serta stang, agak susah mencarinya.  Memakai pannier bagi pesepeda touring adalah wajib mengingat punggung manusia tidak akan kuat menanggung beban ransel yang diisi barang2 yang berat sambil menggenjot puluhan kilometer. Daripada lekas capek, maka memakai panniers adalah cara paling tepat untuk menghemat tenaga.


Jumat, 02 Desember 2011

Sejarah Sepeda

SEJARAH SEPEDA

velocipede1.jpg
Sejarah sepeda bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda pertama berhasil dibangun di Inggris. Cikal bakal sepeda ini diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes. Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi. Meski begitu, mereka cukup menolong orang-orang – pada masa itu – untuk berjalan.

Penemuan fenomenal dalam kisah masa lalu sepeda tercipta berkat Baron Karl Von Drais. Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan mekanik di Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan penting, yang ternyata merupakan peletak dasar perkembangan sepeda selanjutnya.
Oleh Von Drais, Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817. Proses penciptaan selanjutnya dilakukan Kirkpatrick Macmillan. Pada tahun 1839, ia menambahkan batang penggerak yang menghubungkan antara roda belakang dengan ban depan Draisienne. Untuk menjalankannya, tinggal mengayuh pedal yang ada.
James Starley mulai membangun sepeda di Inggris di tahun 1870. Ia memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil. 
Sepeda jenis ini sangat populer di seluruh Eropa. Sebab Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda berjari-jari dan metode cross-tangent. Sampai kini, kedua teknologi itu masih terus dipakai. Buntutnya, sepeda menjadi lebih ringan untuk dikayuh.
Sayangnya, sepeda dengan roda yang besar itu memiliki banyak kekurangan. Ini menjadi dilema bagi orang-orang yang berperawakan mungil dan wanita. Karena posisi pedal dan jok yang cukup tinggi, mereka mengeluhkan kesulitan untuk mengendarainya.

Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886. Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama. Namun penemuan tak kalah penting dilakukan John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire). Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan.

Seperti diketahui kemudian, sepeda menjadi kendaraan yang mengasyikkan. Di Indonesia, perkembangan sepeda banyak dipengaruhi oleh kaum penjajah, terutama Belanda. Mereka memboyong sepeda produksi negerinya untuk dipakai berkeliling menikmati segarnya alam Indonesia. Kebiasaan itu menular pada kaum pribumi berdarah biru. Akhirnya, sepeda jadi alat transpor yang bergengsi.

Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Prancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Bertahun-tahun, velocipede menjadi satu-satunya istilah yang merujuk hasil rancang bangun kendaraan dua roda. Yang pasti, konstruksinya belum mengenal besi. Modelnya pun masih sangat “primitif”. Ada yang bilang tanpa engkol, pedal tongkat kemudi (setang). Ada juga yang bilang sudah mengenal engkol dan setang, tapi konstruksinya dari kayu.

Adalah seorang Jerman bernama Baron Karls Drais von Sauerbronn yang pantas dicatat sebagai salah seorang penyempurna velocipede. Tahun 1818, von Sauerbronn membuat alat transportasi roda dua untuk menunjang efisiensi kerjanya. Sebagai kepala pengawas hutan Baden, ia memang butuh sarana transportasi bermobilitas tinggi. Tapi, model yang dikembangkan tampaknya masih mendua, antara sepeda dan kereta kuda. Sehingga masyarakat menjuluki ciptaan sang Baron sebagai dandy horse.

Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan “mesin” khusus untuk sepeda. Tentu bukan mesin seperti yang dimiliki sepeda motor, tapi lebih mirip pendorong yang diaktifkan engkol, lewat gerakan turun-naik kaki mengayuh pedal. MacMillan pun sudah “berani” menghubungkan engkol tadi dengan tongkat kemudi (setang sederhana).

Sedangkan ensiklopedia Britannica.com mencatat upaya penyempurnaan penemu Prancis, Ernest Michaux pada 1855, dengan membuat pemberat engkol, hingga laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Prancis lainnya, Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). Lallement juga yang memperkenalkan sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang. Namun kemajuan paling signifikan terjadi saat teknologi pembuatan baja berlubang ditemukan, menyusul kian bagusnya teknik penyambungan besi, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban. Namun, faktor safety dan kenyamanan tetap belum terpecahkan. Karena teknologi suspensi (per dan sebagainya) belum ditemukan, goyangan dan guncangan sering membuat penunggangnya sakit pinggang. Setengah bercanda, masyarakat menjuluki sepeda Lallement sebagai boneshaker (penggoyang tulang). Sehingga tidak heran jika di era 1880-an, sepeda tiga roda yang dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional menjadi begitu populer. Trend sepeda roda dua kembali mendunia setelah berdirinya pabrik sepeda pertama di Coventry, Inggris pada 1885. Pabrik yang didirikan James Starley ini makin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tak lagi berguncang.
Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.

Kini, sepeda punya beragam nama dan model. Ada sepeda roda tiga buat balita, sepeda mini, “sepeda kumbang”, hingga sepeda tandem buat dikendarai bersama. Bahkan olahraga balap sepeda mengenal sedikitnya tiga macam perangkat lomba. Yakni “sepeda jalan raya” untuk jalanan mulus yang memiliki sampai 16 kombinasi gir yang berbeda, “sepeda track” dengan hanya 1 gigi serta “sepeda gunung” yang memiliki 24 gigi.

Bersepeda Menyehatkan

Saat ini BERSEPEDA bisa juga merupakan olahraga yang sangat digemari oleh banyak orang terutama bagi mereka yang sibuk dan mempunyai waktu singkat, hampir sepanjang jalan kita dapat meilhat orang bersepeda.
Sebagian dari kita mungkin tidak tau apa sih manfaat dari BERSEPEDA itu ?, kita akan bahas dibawah ini:

Sepeda pertama kali diperkenalkan pada akhir abad ke-19 dibenua EROPA, setelah itu sepeda mulai menyebar di Amerika ke negeri kita INDONESIA. Olahraga ini dikenal sangat mudah, murah dan dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh kita.


  1. BERSEPEDA membantu membentuk tubuh dan memberikan energi, gerakan yang dilakukan dapat menguatkan dan mengencangkan paha, otot betis dan daerah panggul di tubuh kita, selain itu lemak diarea terrsebut dapat mudah terbakar
  2. BERSEPEDA dapat mengurangi selulit dipaha lebih jauh efektif dibanding dengan berjalan kaki atau aerobik
  3. BERSEPEDA dapat membantu memperlancar sirkulasi darah hingga mempermudah oksigen menyebar keseluruh tubuh dan otot seluruh tubuh
  4. BERSEPEDA dapat meningkatkan produksifitas Imun(kekebalan) tubuh dari penyakit - penyakit terrutama penyakit kronis seperti diabetes, karena membantu menurunkan berat badan secara perlahan
  5. BERRSEPEDA dapat mengurangi kadar stes pada manusia, karena biasanya dilakukan secara bersama keluarga atau teman - teman
  6. BERSEPEDA baik juga untuk jantung, dan dapat mengurangi penderitany dari serangan jantung, dan jantung koroner
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda,  Ayo.... kita BERSEPEDA....